tirto.id - Presiden RI Joko Widodo disebut mengundang sejumlah relawan dan loyalis di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/7/2022) untuk membahas persoalan di dalam negeri, mulai dari kondisi politik hingga ekonomi global.
"Presiden bertemu dengan loyalis-loyalisnya di Istana Bogor siang ini. Pertemuan ini membahas beberapa masalah di dalam negeri, kondisi politik, dan ekonomi global," ujar Pendiri Relawan Buruh Sahabat Jokowi, Andi Gani Nena Wea dikutip dari Antara.
Andi mengatakan, dalam pertemuan yang berlangsung selama hampir 3 jam itu, Jokowi menyampaikan harapan kepada para relawan dan loyalis agar dapat lebih menyerap permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat.
Selain itu, kata Andi, beberapa permasalahan aktual dibahas dalam pertemuan tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, selain Relawan Buruh Sahabat Jokowi, turut hadir dalam pertemuan itu sejumlah pimpinan organisasi relawan dan loyalis lain, seperti Posko Perjuangan Rakyat (Pospera), Persatuan Nasional Aktivis 98 (Pena 98), Projo, Aliansi Relawan Jokowi, dan lainnya.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak Sekretariat Presiden ihwal agenda pertemuan Jokowi dengan relawan di Istana Bogor.
Presiden Jokowi meminta relawan untuk tidak terburu-buru dalam menentukan dukungan untuk Pilpres 2024. Jokowi mengajak para pendukungnya untuk fokus pada penyelesaian masalah negara ketimbang fokus di 2024.
"Kita bekerja keras menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada. Tidak usah grasah-grusuh. Kalau ada yang mempengaruhi, sampaikan nanti dulu. Setuju?" kata Jokowi saat acara Silaturahmi Tim 7 Relawan Jokowi di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu 11 Juni 2022.
Jokowi menuturkan, ia pasti akan mengajak relawan bersikap untuk mendukung salah satu calon presiden di masa depan. Namun, ia ingin para relawan untuk fokus mendengar suara akar rumput atau suara rakyat terlebih dulu.
Jokowi meminta agar para relawan mendengarkan secara tepat dan benar. Ia ingin suara yang diinginkan rakyat sesuai dengan keputusan relawan.
"Sekali lagi kalau nanti momentumnya sudah tepat saya akan ajak bicara. Satu-persatu akan saya tanya dan kita dengan energi yang penuh full mendukung siapa pun yang sudah kita putuskan bersama," ucap Jokowi.
Di saat yang sama, Jokowi meminta semua relawan untuk introspeksi diri. Ia mengaku juga kerap introspeksi demi melihat kekurangan. Ia tidak ingin para relawannya berperilaku berlebihan mentang-mentang yang dipilihnya menjadi presiden.
"Jangan mentang-mentang 'aduh karena saya relawan Jokowi, sekarang yang kita dukung jadi presiden menjadi mentang mentang'. Ojo dumeh. Kalau orang Jawa bilang ojo dumeh. Jangan berlebihan dalam berperilaku," tandasnya.
Sebelum bicara ojo dumeh, Jokowi telah lebih dulu mengimbau para pendukungnya untuk ojo kesusu alias tidak terburu-buru menentukan pilihannya di Pilpres 2024. Hal itu dikatakan Jokowi saat menghadiri Rakernas Projo beberapa waktu lalu.